Tata Cara Sholat Idul Fitri Lengkap Niat untuk Imam, Makmum, dan Sendiri

Tata Cara Sholat Idul Fitri Lengkap Niat untuk Imam, Makmum, dan Sendiri

Makassar

Umat muslim merayakan Idul Fitri pada tanggal 1 Syawal dengan melaksanakan sholat sunnah Identification. Ibadah ini dilakukan dengan tata cara, niat, dan bacaan tertentu.

Lantas, bagaimana tata cara sholat Idul Fitri?

Setelah berpuasa sebulan penuh, umat muslim akan merayakan Idul Fitri 1445 H besok, Rabu 10 April 2024. Pada hari raya tersebut, dianjurkan bagi seorang muslim untuk melaksanakan sholat Idul Fitri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, sebelum melaksanakannya umat Islam perlu mengetahui tata cara, niat, dan bacaannya terlebih dahulu. Untuk itu, berikut ulasan selengkapnya yang dihimpun detikSulsel.

Simak dengan seksama, ya!

Panduan Sholat Idul Fitri Berjemaah

Melansir buku ‘Tuntunan Lengkap Salat Sunah Superkomplet’ oleh Ibnu Watiniyah, sholat Idul Fitri berjumlah dua rakaat. Adapun waktu pelaksanaannya yaitu saat Matahari terbit sampai dengan tergelincir.

Bagi detikers yang ingin mengamalkannya, berikut tata cara lengkap sholat Idul Fitri:

1. Bilal Memberi Aba-aba

Ketika imam sudah sampai di masjid, muraqqi atau bilal segera berdiri untuk memberi aba-aba akan dimulainya sholat. Aba-aba tersebut bisa didengar dengan seruan berikut:

Shallû sunnatan liîdil fithrirak’ataini jâmi’atan rahimakumullâh.”

Setelahnya, imam segera menuju ke tempat mihrab atau tempat imam berdiri. Imam kemudian membaca niat disertai takbiratul Ihram.

3. Imam Niat dan Takbiratul Ihram

Setelah imam membaca niat dan takbiratul ihram, maka makmum mengikutinya. Makmum juga membaca niat kemudian takbiratul ihram.

4. Membaca Doa Iftitah

Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan dengan membaca doa iftitah. Setelahnya, imam memimpin takbir sebanyak tujuh kali.

5. Takbir Tujuh Kali

Pada rakaat pertama, setelah membaca doa iftitah dilanjutkan dengan takbir sebanyak tujuh kali. Di sela-sela takbir tersebut membaca bacaan tasbih.

6. Membaca Surah Al-Fatihah

Setelah takbir ketujuh dilanjutkan dengan membaca ta’awudz kemudian surah al-Fatihah. Berikutnya, disunahkan membaca surah Qaf atau al-A’la.

Sholat kemudian dilanjutkan sebagaimana rukun sholat. Yakni ruku, iktidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kembali, dan berdiri untuk rakaat kedua.

7. Rakaat Kedua

Saat berdiri untuk rakaat kedua, dilanjutkan dengan melakukan takbir sebanyak lima kali. Di sela-sela takbir tersebut juga dibacakan bacaan tasbih.

8. Membaca Surah Pendek Pilihan

Setelah takbir kelima, sholat dilanjutkan dengan membaca surah al-Fatihah. Kemudian pada rakaat kedua ini disunahkan membaca surh al-Qamar atau surah al-Ghasiyah.

Sholat pun dilanjutkan sebagaimana rukun sholat pada umumnya. Yakni, ruku, iktidal, sujud, duduk diantara dua sujud, sujud kembali, tahiyat akhir, dan salam.

9. Khutbah

Apabila sholat telah selesai, maka bilal akan memberi aba-aba dimulainya khutbah. Disusul dengan membaca salawat sambil menyerahkan tongkat.

Jamaah dianjurkan untuk mendengarkan khutbah Idul Fitri terlebih dahulu. Sebagaimana Ubaidullah bin Abdullah mengungkapkan:

السُّنَّةُ أَنْ يَخْطُبَ الْإِمَامُ فِي الْعِيدَيْنِ خُطْبَتَيْنِ يَفْصِلُ بَيْنَهُمَا بِجُلُوْسٍ

Artinya: “Sunahnya adalah seorang imam berkhutbah dua kali pada salat Hari Raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan memisahkan kedua khutbah dengan duduk.” (HR asy-Syafi’i)

Khutbah dilaksanakan dua kali. Khutbah pertama disunahkan dimulai dengan takbir sembilan kali. Sementara khutbah kedua dibuka dengan takbir tujuh kali. Pembacaan khutbah ini pun harus dilakukan dengan berturut-turut.

Bacaan niat sholat Idul Fitri untuk imam dan makmum memiliki lafadz yang berbeda. Berikut ini bacaan niat sholat Idul Fitri lengkap Arab, Latin, dan artinya:

1. Bacaan Niat Sholat Idul Fitri untuk Imam

أُصَلَّى سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًالِلَّهِ تَعَالَى اللهُ أَكْبَرْ

Arab Latin: Ushallî sunnatan li’îdil fithri rak’ataini mustaqbilal qiblati imâman lillâhi ta’âlâ. Allahu Akbar…

Artinya: “Saya niat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah Taala.” Allahu Akbar…

2. Bacaan Niat Sholat Idul Fitri untuk Makmum

أُصَلَّى سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى اللهُ أَكْبَرْ.

Arab Latin: Ushallî sunnatan li’îdil fithri rak’ataini mustaqbilal qiblati maʻmûman lillâhi ta’âlâ. Allahu Akbar…

Artinya: “Saya niat salat sunah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai makmum karena Allah Taala.” Allahu Akbar…

Bacaan di Sela-sela Takbir

Di sela-sela takbir saat sholat Idul Fitri, jamaah membaca bacaan tasbih. Terdapat dua bacaan yang bisa dilafalkan, berikut rinciannya:

1. Bacaan di Sela-sela Takbir Pertama

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Arab Latin: Subhanallah walhamdu lillah wa lâ ilaha illallahu wallâhu akbar.

Artinya: “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah dan tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Mahabesar.”

2. Bacaan di Sela-sela Takbir Kedua

Selain bacaan di atas, jamaah boleh juga membacakan bacaan tasbih berikut:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا ، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Arab Latin: Allâhu akbar kabira, wal hamdu lillâhi katsîrâ, wa subhanallâhi bukrataw wa ashîlâ.

Artinya: “Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah pada pagi dan petang.

Tata cara Sholat Idul Fitri Sendiri

Apabila luput melaksanakan sholat ied berjamaah, bisa mengerjakannya sendiri. Pertama yaitu dengan membaca niat sholat Idul Fitri sendiri.

Niat Sholat Idul Fitri Sendiri

Dilansir dari NU On-line berjudul ‘Niat sholat Idul Fitri Berjamaah dan Sendirian’, berikut bacaan niat sholat Idul Fitri sendiri:

ااُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushalli sunnatan li ‘Idil Fitri rak’atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta’ālā.

Artinya: “Saya niat sholat Idul Fitri dua rakaat menghadap kiblat, tunai karena Allah ta’ala.”

Tata Cara Sholat Idul Fitri Sendiri

Setelah membaca niat, maka dilanjutkan dengan pelaksanaan sholat. Berikut tata cara sholat Idul Fitri sendiri yang dilansir dari laman Kemenag RI:

  • Takbiratul ihram
  • Membaca doa iftitah
  • Takbir sebanyak 7 kali
  • Membaca bacaan tasbih di sela-sela takbir
  • Membaca surah al-Fatihah
  • Dianjurkan membaca surah al-A’la
  • Ruku, iktidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kembali, dan berdiri
  • Takbir rakaat kedua
  • Melakukan takbir sebanyak 5 kali
  • Kembali membaca bacaan tasbih di sela-sela takbir
  • Membaca al-Fatihah
  • Membaca surah al-Ghasyiyah
  • Ruku, iktidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kembali, dan tahiyat akhir

Hukum Sholat Idul Fitri

Dinukil dari situs Rumaysho.com, sholat ied termasuk Idul Fitri hukumnya wajib bagi setiap muslim baik laki-laki atau perempuan. Sebagaimana diriwayatkan dari Ummu ‘Athiyah berikut ini:

أَمَرَنَا – تَعْنِى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- – أَنْ نُخْرِجَ فِى الْعِيدَيْنِ الْعَوَاتِقَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ وَأَمَرَ الْحُيَّضَ أَنْ يَعْتَزِلْنَ مُصَلَّى الْمُسْلِمِينَ

Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kami pada saat sholat ‘ied (Idul Fithri ataupun Idul Adha) agar mengeluarkan para gadis (yang baru beanjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haidh. Namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haidh untuk menjauhi tempat sholat.”

Dikemukakan oleh Shidiq Hasan Khon, wajibnya sholat Idul Fitri ini karena Rasulullah SAW terus melakukannya. Kedua, yaitu Rasulullah SAW memerintahkan kaum muslimin untuk menunaikam sholat ied.

Perintah sholat ied ini juga ada di dalam al-qur’an surah al-Kautsar ayat 2. Ayat tersebut mengandung makna perintah untuk melaksanakan sholat ied. Berikut bunyi ayatnya:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Artinya: “Dirikanlah sholat dan berqurbanlah (an nahr).” (QS. Al Kautsar: 2)

Hukum Lupa Sholat Idul Fitri

Beberapa orang bisa saja luput mengerjakan sholat Idul Fitri berjamaah. Bisa jadi karena ketiduran atau ada uzur yang menghalanginya.

Meski demikian, mengutip NU On-line sholat Idul Fitri ini boleh dikerjakan sendiri dengan mengqadhanya. Sebagaimana Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan sebagai berikut:

فإن فاته جميع صلاة العيد استحب له قضاؤها وهو مخير في ذلك بين أن يصلي أربعا كصلاة الضحى بغير تكبير أو بتكبير كهيئتها، فيجمع أهله وأصحابه كل ذلك إليه، وله بذلك فضل كثير

Artinya: “Bila luput seluruh rangkaian sholat Identification, seseorang dianjurkan mengqadha sholat Identification. Ia boleh memilih sholat empat rakaat seperti sholat Dhuha dengan beberapa takbir sunah (setelah takbiratul ihram) atau tanpa takbir sunah (setelah takbiratul ihram) seperti lazimnya sholat Dhuha. Lalu ia mengumpulkan seluruh anggota keluarga dan sahabatnya. Dengan demikian ia akan mendapat keutamaan yang banyak,” (Lihat Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Al-Guniyah, [Tanpa keterangan tempat, Darul Kutub Al-Islamiyyah: tanpa catata tahun], juz II, halaman 128).

Adapun jumlah rakaat untuk mengqadha sholat Idul Fitri memiliki perbedaan pendapat dikalangan ulama. Syekh Abdul Qadir Al-Jailani berpendapat sholat Ied Idul Fitri mesti diqadha sebanyak empat rakaat.

Akan tetapi, sebagian ulama berpendapat cukup dilaksanakan sebanyak dua rakaat saja. Seperti dijelaskan Ibnu Rusyd dalam Bidayatul Mujtahid berikut:

صفة صلاة الإمام ركعتين يكبر فيهما نحو تكبيره ويجهر كجهره وبه قال الشافعي وأبو ثور. وقال قوم: بل ركعتين فقط لا يجهر فيهما ولا يكبر تكبير العيد. وقال قوم: إن صلى الإمام في المصلى صلى ركعتين وإن صلى في غير المصلى صلى أربع ركعات. وقال قوم: لا قضاء عليه أصلا وهو قول مالك وأصحابه.

Artinya: “Ulama berbeda pendapat perihal orang yang luput sholat Identification bersama imam. Sebagian ulama mengatakan, orang itu melakukan sholat empat rakaat. Pendapat ini dipegang oleh Imam Ahmad dan Ats-Tsauri berdasarkan riwayat dari sahabat Ibnu Mas’ud RA. Sebagian ulama mengatakan, ia harus mengqadha sholat dua rakaat dengan cara yang dilakukan imam, baca takbir dan baca surat dengan lantang (jahar) seperti yang dilakukan imam. Pendapat ini dipegang oleh Imam As-Syafi’i dan Abu Tsaur. Ulama lain mengatakan, ia cukup sholat dua rakaat tanpa lantang (jahar) baca surat dan tanpa takbir sunah. Ulama lain mengatakan, jika imam sholat identity di mushalla, maka ia sholat Identification dua rakaat. Tetapi jika imam sholat di luar musala, maka ia sholat Ied empat rakaat. Ada lagi ulama mengatakan, ia tidak perlu mengqadha sholat identity sama sekali. Pendapat ini dipegang oleh Imam Malik dan pengikutnya,” (Lihat Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2013 M/1434 H], cetakan kelima, halaman 204).

Dengan demikian, orang yang luput sholat Idul Fitri bisa melaksanakan sholat ied sendiri sebanyak dua atau empat rakaat. Sholat Idul Fitri sendiri ini bisa dilakukan di masjid atau di rumah tanpa khutbah.

Amalan Sebelum Mengerjakan Sholat Idul Fitri

Sebelum pergi melaksanakan sholat Idul Fitri, umat muslim dianjurkan untuk mengerjakan sejumlah amalan. Nah, berikut di antaranya yang dilansir dari laman Universitas Muhammadiyah:

1. Mandi dan Menyucikan Diri

Seorang muslim dianjurkan menyucikan diri sebelum berangkat sholat Idul Fitri. Caranya yaitu dengan mandi dan berwudhu.

2. Memakai Pakaian Terbaik

Ketika hendak melaksanakan sholat Ied, seorang muslim dianjurkan untuk menghias diri dan memakai pakaian terbaik. Para pria dianjurkan untuk memakai wangi-wangian.

Seperti yang dilakukan oleh Nabi SAW sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Qayyim berikut ini:

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar ketika sholat Idul Fitri dan Idul Adha dengan pakaiannya yang terbaik”.

3. Makan Sebelum Sholat Idul Fitri

Sebelum melaksanakan sholat, umat muslim dianjurkan untuk makan di pagi hari. Pasalnya, pada Hari Raya Idul Fitri seorang muslim tidak lagi berpuasa seperti sebelumnya di bulan Ramadhan.

Sebagaimana hadis Rasulullah berikut:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ

Artinya: “Rasulullahﷺ biasa berangkat Salat Ied pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari Salat Ied baru beliau menyantap hasil qurbannya.”

4. Berjalan Kaki dan Melewati Jalan Berlainan

Umat muslim dianjurkan untuk berjalan kaki menuju ke tempat pelaksanaan sholat Ied. Selain itu, dianjurkan pula melewati jalan yang berbeda saat pergi dan pulang dari sholat Ied.

Tujuannya agar seseorang bisa bertemu lebih banyak orang untuk mempererat silaturahmi. Sebagaimana sabda rasulullah SAW yang diriwayatkan Ibnu Jabir berikut:

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ

Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika sholat ‘ied, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.”

5. Mengumandangkan Takbir

Saat hendak melaksanakan sholat Idul Fitri, seorang muslim juga dianjurkan mengumandangkan takbir. Sebagian ulama berpendapat takbiran ini dimulai setelah waktu magrib sehari sebelum sholat Idul Fitri.

Sebagian lainnya berpendapat takbiran dilakukan saat pagi hari ketika menuju sholat Idul Fitri. Adapun lafadz takbir sesuai tuntunan Rasulullah sebagai berikut:

اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ.

Arab Latin: “Allahu akbar allahu akbar, la ilaha illallah wallahu akbar alllahu akbar walillahil hamd“.

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi Allah-lah segala puji”.

Nah, itulah tata cara sholat Idul Fitri lengkap dengan bacaannya. Semoga bermanfaat!

(alk/alk)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *